Skip to main content

Operasi Pembagian pada Bilangan Bulat

Untuk memahami operasi pembagian pada bilangan bulat,  Anda harus paham dengan konsep operasi perkalian pada bilangan bulat karena pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian. Untuk lebih mudah memahami pernyataan bahwa operasi kebalikan dari perkalian, silahkan perhatikan uraian berikut.
(a) 5 × 6 = 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 30
Di lain pihak, 30 : 5 = 6 atau dapat ditulis
5 × 6 = 30 <=> 30 : 5 = 6.
(b) 6 × 5 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 30
Di lain pihak, 30 : 6 = 5, sehingga dapat ditulis
6 × 5 = 30 <=> 30 : 6 = 5.
Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa oprasi pembagian merupakan operasi kebalikan (invers) dari perkalian. Secara umum dapat ditulis bahwa “Jika p, q, dan r bilangan bulat, dengan q faktor p, dan q 0 maka berlaku p : q = r <=> p = q × r”. Bagaimana operasi pembagian pada bilangan bulat?


Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa untuk memahami operasi pembagian bilangan bulat, Anda harus paham dengan operasi perkalian pada bilangan bulat. Oke, sekarang silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
A.Pembagian Bilangan Bulat Positif dan Negatif
Untuk mengetahui operasi pembagian bilangan bulat positif dan negatif, silahkan perhatikanlah contoh-contoh berikut.
a. –2 × (–6) = 12, maka:
=> 12 : (–6) = –2
=> 12 : (–2) = –6
b. –3 × (–6) = 18, maka:
=> 18 : (–6) = –3
=> 18 : (–3) = –6
c. –4 × (–6) = 24, maka:
=> 24 : (–6) = –4
=> 24 : (–4) = –6
Berdasarkan contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa hasil bagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif. Di mana Untuk setiap bilangan bulat a dan b selalu berlaku a : (– b) = – (a : b).
B.Pembagian Dua Bilangan Bulat Negatif
Untuk mengetahui operasi pembagian dua bilangan bulat negatif, silahkan perhatikanlah contoh-contoh berikut.
a. 2 × (–6) = –12, maka:
=> –12 : (–6) = 2
b. –3 × 6 = –18, maka:
=> –18 : (–3) = 6
c. 4 × (–6) = –24, maka:
=> –24 : (–6) = 4
Berdasarkan contoh-contoh soal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif. Di mana untuk setiap bilangan bulat a dan b selalu berlaku (–a) : (–b) = (a : b).
C.Pembagian Bilangan Nol (0) dengan Bilangan Bulat
Untuk mengetahui operasi pembagian bilang nol dengan bilangan bulat, ingat kembali perkalian bilangan bulat dengan bilangan nol. Untuk setiap a bilangan bulat berlaku:
a × 0 = 0 => 0 : a = 0
Jadi, dapat dituliskan bahwa “Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku 0 : a = 0; a 0”. Hal ini tidak berlaku jika a = 0, karena 0 : 0 = tidak terdefinisi. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bilangan nol (0) apabila dibagi dengan sembarang bilangan (kecuali bilangan nol) hasilnya adalah nol.

Oke, demikian postingan Buku Online tentang operasi pembagian pada bilangan bulat. Silahkan baca tentang sifat-sifat pembagian pada bilangan bulat. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas. Salam Buku Online

Comments

Popular posts from this blog

Oprasi Perkalian Pada Bilangan Pecahan

Pada operasi perkalian pecahan kita tidak perlu lagi menyamakan penyebut seperti pada penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. Kita hanya mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Untuk membuktikan hal tersebut silahkan perhatikan uraian berikut. Sekarang kita akan mengalikan 3/4 dengan 4/5. Perhatikan gambar di bawah ini. Pada gambar di atas pada bagian baris (horizontal), daerah yang di arsir merupakan bentuk pecahan ¾. Sedangkan pada bagian kolom (vertikal), daerah yang diarsir merupakan bentuk pecahan 4/5. Jika dikalikan maka hasilnya: Sekarang perhatikan kembali gambar kotak-kotak di atas, terdiri dari 20 kotak dan kotak yang diarsir ada 12 maka bentuk pecahannya menjadi 12/20 atau jika dijadika lebih sederhana maka 12/20 = 3/5 atau: Jika bentuk pecahannya berupa pecahan campuran maka ubahlah  pecahan campuran menjadi pecahan biasa . Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang operasi perkalian pada pecahan, silahkan sim...

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan  dapat dilakukan jika penyebut kedua atau lebih dari pecahan tersebut memiliki nilai yang sama. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Yang Penyebutnya Sama Misalkan “Budi dan Iwan masing-masing memilikisatu buah apel. Lalu mereka membelah masing-masing buah apel yang dimilikinya tersebut menjadi empat bagian yang sama. Mereka memberikan satu bagian kepada Masde. Tentukan jumlah apel yang diterima oleh Masde”. Karena satu buah apel dibagi menjadi empat maka bagian yang diberikan oleh Budi adalah ¼, begitu juga bagian yang diberikan oleh Iwan ¼ juga. Jadi, buah apel yang diterima Masde yakni: => ¼ + ¼ Dapatkah Anda hitung berapa ¼ + ¼? Untuk menjumlahkan ataupun mengurangkan dua atau lebih pecahan, pertama-tama harus menyamakan penyebut dari pecahan tersebut. Kemudian yang dijumlahkan atau dikurangkan hanya pembilangnya saja sedangkan penyebutnya tetap. Jadi kita dapat menghitung ¼ + ¼ yakni: Untuk memantapkan...

Sifat-Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

Sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan pecahan  sama seperti  sifat-sifat penjumlahan bulangan bulat . Pada bilangan bulat kita mengenal lima sifat yakni sifat tertutup, sifat komutatif, sifat asosiatif, mempunyai unsur identitas, dan mempunyai invers. Kelima unsur-unsur tersebut juga dimiliki pada penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan. Sifat Tertutup Sifat tertutup maksudnya bahwa pada penjumlahan dan pengurangan pecahan akan selalu menghasilkan  bilangan pecahan  juga. Hal ini dapat dituliskan bahwa “untuk setiap bilangan pecahan a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan pecahan” Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda tentang sifat tertutup pada penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, silahkan simak contoh soal di bawah ini. Contoh Soal 1 a. ¼ + ½  = ¾ di mana kita ketahui bahwa ¼ dan ½ merupakan bilangan pecahan dan ¾ juga merupakan bilangan pecahan. b. ¾ + (– ½) = ¼ Kita ketahui bahwa bilangan ¾ dan – ½ me...