Skip to main content

Operasi Penjumlahan pada Bilangan Bulat

Untuk menjumlahkan bilangan bulat ada dua cara yang bisa Anda gunakan yakni penjumlahan bilangan bulat dengan alat bantu yakni dengan garis bilangan dan penjumlahan bilangan bulat tanpa alat bantu.
Penjumlahan dengan alat bantu
Dalam menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat, dapat digunakan dengan menggunakan garis bilangan. Bilangan yang dijumlahkan digambarkan dengan anak panah dengan arah sesuai dengan bilangan tersebut. Apabila bilangan positif, anak panah menunjuk ke arah kanan. Sebaliknya, apabila bilangan negatif, anak panah menunjuk ke arah kiri.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara menjumlahkan bilangan bulat, silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal
Hitunglah hasil penjumlahan berikut dengan menggunakan garis bilangan
1. 6 + (–8) = . . .?
2. (–3) + (–4) = . . . .?
Penyelesaian:
1. Perhatikan gambar garis bilangan di bawah ini.
Untuk menghitung 6 + (–8), perhatikan langkah-langkahnya berikut ini.
=> Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 6 satuan ke kanan sampai pada angka 6 (a).
=> Gambarlah anak panah tadi dari angka 6 sejauh 8 satuan ke kiri sampai angka –2 (b).
=> Jadi, hasilnya dari 6 + (–8) = –2 (c).
2. Perhatikan gambar garis bilangan di bawah ini.
Untuk menghitung –3 + (–4), perhatikan langkah-langkahnya berikut ini.
=> Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 3 satuan ke kiri sampai pada angka –3 (a).
=> Gambarlah anak panah tadi dari angka –3 sejauh 4 satuan ke kiri sampai pada angka –7 (b).
=> Jadi, hasilnya dari 6 + (–8) = –2 (c).
Penjumlahan Tanpa Alat Bantu
Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan. Namun, untuk bilangan-bilangan yang bernilai besar, hal itu tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, kita harus dapat menjumlahkan bilangan bulat tanpa alat bantu.
Jika kedua bilangan bertanda sama
Jika kedua bilangan bertanda sama (keduanya bilangan positif atau keduanya bilangan negatif), jumlahkan kedua bilangan tersebut. Hasilnya berilah tanda sama dengan tanda kedua bilangan.
Contoh:
a) 125 + 234 = 359
b) –58 + (–72) = –(58 + 72) = –130
Jika kedua bilangan berlawanan tanda
Jika kedua bilangan berlawanan tanda (bilangan positif dan bilangan negatif), kurangi bilangan yang bernilai lebih besar dengan bilangan yang bernilai lebih kecil tanpa memerhatikan tanda. Hasilnya, berilah tanda sesuai bilangan yang bernilai lebih besar.
Contoh:
a) 75 + (–90) = –(90 – 75) = –15
b) (–63) + 125 = 125 – 63 = 62
Oke, demikian postingan Buku Online tentang oprasi penjumlahan bilangan bulat dan contoh soalnya. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas. Silahkan baca postingan berikutnya tentang sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. Salam Buku Online

Comments

Popular posts from this blog

Oprasi Perkalian Pada Bilangan Pecahan

Pada operasi perkalian pecahan kita tidak perlu lagi menyamakan penyebut seperti pada penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. Kita hanya mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Untuk membuktikan hal tersebut silahkan perhatikan uraian berikut. Sekarang kita akan mengalikan 3/4 dengan 4/5. Perhatikan gambar di bawah ini. Pada gambar di atas pada bagian baris (horizontal), daerah yang di arsir merupakan bentuk pecahan ¾. Sedangkan pada bagian kolom (vertikal), daerah yang diarsir merupakan bentuk pecahan 4/5. Jika dikalikan maka hasilnya: Sekarang perhatikan kembali gambar kotak-kotak di atas, terdiri dari 20 kotak dan kotak yang diarsir ada 12 maka bentuk pecahannya menjadi 12/20 atau jika dijadika lebih sederhana maka 12/20 = 3/5 atau: Jika bentuk pecahannya berupa pecahan campuran maka ubahlah  pecahan campuran menjadi pecahan biasa . Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang operasi perkalian pada pecahan, silahkan simak c

Cara Mengerjakan Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat

Operasi hitung campuran pada bilangan bulat sering muncul pada soal-soal ujian nasional (UN). Jadi Anda sangat penting mengetahui cara mengerjakan operasi hitung campuran pada bilangan bulat. Contoh hitung campuran bilangan bulat yang muncul pada UN yakni UN Matematika tahun 2009 dengan soal seperti berikut:  Hasil dari (–4 + 6) × (–2 – 3) adalah . . . a. –10 b. – 2 c. 10 d. 50 Bagaimana cara mengerjakan soal di atas? Dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat seperti soal UN 2009 di atas, Anda harus memperhatikan dua hal, yakni tanda operasi hitung dan tanda kurung. Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat tanda kurung , pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu. Tetapi, bila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat , artinya operasi yang terletak di

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan  dapat dilakukan jika penyebut kedua atau lebih dari pecahan tersebut memiliki nilai yang sama. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Yang Penyebutnya Sama Misalkan “Budi dan Iwan masing-masing memilikisatu buah apel. Lalu mereka membelah masing-masing buah apel yang dimilikinya tersebut menjadi empat bagian yang sama. Mereka memberikan satu bagian kepada Masde. Tentukan jumlah apel yang diterima oleh Masde”. Karena satu buah apel dibagi menjadi empat maka bagian yang diberikan oleh Budi adalah ¼, begitu juga bagian yang diberikan oleh Iwan ¼ juga. Jadi, buah apel yang diterima Masde yakni: => ¼ + ¼ Dapatkah Anda hitung berapa ¼ + ¼? Untuk menjumlahkan ataupun mengurangkan dua atau lebih pecahan, pertama-tama harus menyamakan penyebut dari pecahan tersebut. Kemudian yang dijumlahkan atau dikurangkan hanya pembilangnya saja sedangkan penyebutnya tetap. Jadi kita dapat menghitung ¼ + ¼ yakni: Untuk memantapkan pem