Skip to main content

Penerapan Operasi Hitung Bilangan Bulat

Sebelumnya Buku Online sudah membahas tentang operasi hitung pada bilangan bulat yang meliputi operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian dan oprasi pembagian. Semua operasi tersebut sekarang kita terapkan pada contoh soal untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Berikut contoh soal-soal penerapan operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari yang Buku Online ambil dari buku BSE dengan judul Matematika Konsep dan Aplikasinya, karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni.
Contoh Soal 1
Sebuah kantor berlantai 20 mempunyai 3 lantai berada di bawah tanah. Seorang karyawan mula-mula berada di lantai 2 kantor itu. Karena ada suatu keperluan, ia turun 4 lantai, kemudian naik 6 lantai. Di lantai berapakah karyawan itu sekarang berada?
Penyelesaian:
Misalkan, jika naik kita beri tanda positif (+) dan jika turun kita beri tanda negatif (–), maka karyawan itu sekarang berada di:
=> 2 + (–4) + 6 = 4
Jadi, sekarang karyawan itu berada di lantai 4
Contoh Soal 2
Dalam suatu ujian, penilaian ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut.
– Jawaban benar diberikan nilai 3.
– Jawaban salah diberikan nilai –1.
– Untuk soal yang tidak dijawab diberikan nilai 0.
Dari 100 soal, seorang peserta menjawab 95 soal dan 78 di antaranya dijawab dengan benar. Tentukan nilai yang diperoleh peserta tersebut.
 
Penerapan Operasi Hitung Bilangan Bulat
Penilaian Tes SNPTN, penerapan bilangan bulat
Sumber gambar: blogsnmptn.blogspot.com

Penyelesaian:
Sebelum mencari nilai peserta maka kita harus tentukan terlebih dahulu berapa soal yang belum terjawab dan berapa soal yang dijawab salah, yakni:
Soal tidak dijawab = 100 – 95 = 5
Soal dijawab salah = 95 – 78 = 17
Maka nilai peserta tersebut adalah:
Nilai = 78 × 3 + 5 × 0 + 17 × (–1)
Nilai = 234 + 0 –17
Nilai = 217
Jadi nilai yang diperoleh peserta tersebut adalah 217
Contoh Soal 3
Jumlah tiga bilangan bulat berurutan diketahui –12. Tentukan bilangan-bilangan itu.
Penyelesaian:
Misalkan ketiga bilangan bulat itu adalah (x – 1), x, dan (x + 1), maka:
–12 = (x – 1) + x + (x + 1)
–12 = 3x
x = –12/3
x = –4
substitusi nilai x = –4, maka:
x1 = x – 1 = –4 – 1 = –5
x2 = x = –4
x3 = x + 1 = –4 + 1 = –3
Jadi, ketiga bilangan tersebut adalah –5, –4 dan –3
Contoh Soal 4
Dalam suatu permainan ditentukan nilai tertinggi adalah 100, dan dalam permainan tersebut dimungkinkan seorang pemain memperoleh nilai negatif. Untuk 6 kali bermain seorang pemain memperoleh nilai berturut-turut –75, 80, –40, 50, 90, dan –35. Hitunglah jumlah nilai pemain tersebut.
Penyelesaian:
Jumlah Nilai = –75 + 80 + (–40) + 50 + 90 + (–35)
Jumlah Nilai = –75 + 80 –40 + 50 + 90 –35
Jumlah Nilai = 70
Jadi, jumlah nilai pemain tersebut adalah 70
Demikian postingan Buku Online tentang penerapan operasi hitung bilangan bulat. Mohon maaf jika ada kata atau hitungan yang salah dalam postingan ini. Jika ada kendala atau masalah silahkan tanyakan pada kolom komentar di bawah ini. Salam Buku Online

Comments

Popular posts from this blog

Oprasi Perkalian Pada Bilangan Pecahan

Pada operasi perkalian pecahan kita tidak perlu lagi menyamakan penyebut seperti pada penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. Kita hanya mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Untuk membuktikan hal tersebut silahkan perhatikan uraian berikut. Sekarang kita akan mengalikan 3/4 dengan 4/5. Perhatikan gambar di bawah ini. Pada gambar di atas pada bagian baris (horizontal), daerah yang di arsir merupakan bentuk pecahan ¾. Sedangkan pada bagian kolom (vertikal), daerah yang diarsir merupakan bentuk pecahan 4/5. Jika dikalikan maka hasilnya: Sekarang perhatikan kembali gambar kotak-kotak di atas, terdiri dari 20 kotak dan kotak yang diarsir ada 12 maka bentuk pecahannya menjadi 12/20 atau jika dijadika lebih sederhana maka 12/20 = 3/5 atau: Jika bentuk pecahannya berupa pecahan campuran maka ubahlah  pecahan campuran menjadi pecahan biasa . Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang operasi perkalian pada pecahan, silahkan sim...

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan  dapat dilakukan jika penyebut kedua atau lebih dari pecahan tersebut memiliki nilai yang sama. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Yang Penyebutnya Sama Misalkan “Budi dan Iwan masing-masing memilikisatu buah apel. Lalu mereka membelah masing-masing buah apel yang dimilikinya tersebut menjadi empat bagian yang sama. Mereka memberikan satu bagian kepada Masde. Tentukan jumlah apel yang diterima oleh Masde”. Karena satu buah apel dibagi menjadi empat maka bagian yang diberikan oleh Budi adalah ¼, begitu juga bagian yang diberikan oleh Iwan ¼ juga. Jadi, buah apel yang diterima Masde yakni: => ¼ + ¼ Dapatkah Anda hitung berapa ¼ + ¼? Untuk menjumlahkan ataupun mengurangkan dua atau lebih pecahan, pertama-tama harus menyamakan penyebut dari pecahan tersebut. Kemudian yang dijumlahkan atau dikurangkan hanya pembilangnya saja sedangkan penyebutnya tetap. Jadi kita dapat menghitung ¼ + ¼ yakni: Untuk memantapkan...

Cara Menentukan FPB dan KPK Dengan Pohon Faktor

Pada dasarnya mencari faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dengan pohon faktor hampir sama seperti mencari FPB dan KPK dengan faktorisasi prima , karena dari pohon faktor ini akan menghasilkan fakorisasi prima suatu bilangan bulat.  Sebelum membahas cara mencari FPB dan KPK dengan pohon faktor, alangkah baiknya Anda paham terlebih dahulu apa pengertian pohon faktor. Pohon faktor adalah pohon yang tumbuh ke bawah dengan menggunakan perkalian yang menggunakan bilangan prima. Berikut contoh gambar pohon faktor dari bilangan 105. Perhatikan gambar di atas! Cara membuat pohon faktor adalah sebagai berikut. Pertama , tentukan bilangan apa yang akan dicari faktorisasi primanya, misalnya bilangan 105 seperti pada gambar di atas. Kedua , bagi bilangan 105 dengan bilangan prima terkecil yang mungkin bisa dilakukan. Bilangan prima terkecil yang bisa membagi bilangan 105 adalah 3. Tulis bilangan...